Ketua Grup LG Koo Kwang-mo bertemu dengan Wakil Ketua Eksekutif Grup Motor Hyundai Euisun Chung pada hari Senin, 22 Juni 2020, untuk membahas kerja sama dalam baterai EV, termasuk teknologi masa depan.
LG Chem dan Hyundai Motor Group sempat mengkonfirmasi pertemuan itu, tetapi mereka mengatakan tidak ada yang diputuskan mengenai kemungkinan usaha bersama. “Hyundai Motor Group berkolaborasi dengan LG Chem dalam berbagai proyek. Namun, belum ada diskusi konkret tentang usaha patungan pabrik baterai di Indonesia,” kata Hyundai dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Usaha patungan pengembangan sel baterai akan menjadi yang pertama bagi Hyundai dam dipandang sebagai latecomer relatif ke pasar EV. Ini dinilai bakal menambah tantangan terhadap dominasi Toyota Motor Corp di Asia Tenggara.
Pada akhir Februari lalu, Luhut pernah memberikan klarifikasi bahwa pihaknya tidak pernah bicara soal pabrik listrik dengan produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla Inc.
"Yang benar gini, kita tidak pernah bicara pabrik mobil. Ada enam di tempat mereka, salah satu mobil, ada lagi mengenai starling, launching pad, hypersonic, ada baterai lithium pack, stabilizer energy, itu yang kita bicara," kata Luhut dalam diskusi virtual, Kamis, 25 Februari 2021.
Saat ini, kata Luhut, Indonesia merupakan penghasil nikel ore terbesar di dunia dan Tesla melihat potensi tersebut. "Sampai hari ini kami masih bicara. Jadi tidak ada yang sebenarnya orang ribut, soal mobil Tesla di India itu baru kejadian di 2025 juga. Kita ini punya bauksit, copper, nikel ore," ujar Luhut.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | REUTERS | HENDARTYO HANGGI
Baca: RI Masih Impor Paracetamol, Luhut: Kita Mau Hentikan Ini Semua