TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana pengembangan pabrik baterai mobil listrik oleh Hyundai Motor Group dan LG Chem Ltd di Indonesia. Bila tak ada aral melintang, Luhut mengatakan kedua perusahaan asal Korea Selatan ini akan melakukan ground breaking pada September hingga Oktober mendatang.
“Mereka (LG dan Hyundai) akan taruh uang Agustus bersama BUMN. Nanti September-Oktober akan ground breaking,” ujar Luhut melalui videokonferensi dalam acara halal bihalal Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Hotel Four Season, Jakarta, Jumat malam, 28 Mei 2021.
Luhut sebelumnya telah bertemu dengan CEO LG Energy Solution Jong Hyun Kim dan pihak Hyundai Motorstudio. Pertemuan itu dilakukan dalam kunjungannya ke Seoul, Korea Selatan, selama dua hari sejak 24 hingga 25 Mei 2021.
Luhut mengatakan kedua entitas akan membentuk perusahaan patungan atau joint venture yang ditargetkan selesai pada Juli mendatang. “Keduanya akan membuat jv (joint venture) yang terjadi pada Juli akhir ini setelah selesai turunan PP 73 (Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2020),” ujar Luhut.
Ia telah meminta kedua perusahaan melibatkan komponen lokal dalam pembuatan pabrik. “Tapi kita minta dia (LG dan Hyundai) buat (komponen lokal) 40 persen. Jadi bisa Kadin bisa masuk di sini,” ujar Luhut.
Baca Juga:
Hyundai Motor Group dan LG Chem Ltd sebelumnya memang dilaporkan sedang mempertimbangkan membangun perusahaan patungan yang akan memproduksi baterai mobil listrik di Indonesia. Juni tahun lalu, Reuters menulis investasi dan kapasitas produksi disebut belum diputuskan.
Dalam beberapa tahun terakhir, LG Chem telah mendirikan usaha patungan dengan General Motors Co dan Geely Automobile Holdings Ltd. LG Chem juga memasok baterai ke produsen mobil lain termasuk Hyundai dan Tesla Inc.