Selain berfokus pada merek dagang IKEA, perseroan juga akan menggarap Guardian dan Hero Supermarket yang disebutkan memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.
Menjelang penutupan gerai-gerai itu pada akhir Juli 2021, manajemen perusahaan berkode saham HERO tersebut mengaku masih bernegosiasi terkait potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant kepada pihak ketiga masih berlangsung. Tak hanya bakal berubah menjadi IKEA, perseroan juga mengungkapkan sedang mempertimbangkan mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.
Dalam kurun waktu dua tahun, perseroan menargetkan jumlah gerai IKEA bakal bertambah empat kali lipat ketimbang tahun 2020. Sementara untuk akhir tahun 2022 perseroan menargetkan membuka setidaknya 100 gerai Guardian baru.
Hero Supermarket Group pertama kali didirikan di Indonesia pada tahun 1971 oleh Muhammad Saleh Kurnia dengan toko pertama di Jalan Faletehan, Jakarta.
Usai mengumumkan penutupan seluruh gerai Giant pada akhir Juli mendatang, pada perdagangan hari ini, Selasa, 25 Mei 2021, saham HERO terpantau menurun 0,51 persen atau 5 poin. Saham HERO berada di level Rp 980 pada penutupan sesi I, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 4,1 triliun.
BISNIS