BIN Diduga Ikut Intervensi
Tak hanya dukungan dari lingkaran pembantu presiden, intervensi diduga datang dari Badan Intelijen Negara atau BIN. BIN disinyalir meminta bertemu dengan sejumlah pengurus Kadin ihwal pelaksanaan musyarawah nasional atau munas organisasi tersebut.
Ajakan pertemuan ini tampak dari isi pesan instan salah satu anggota BIN kepada petinggi Kadin. Dalam pesan yang dilihat Tempo, anggota BIN beberapa kali meminta waktu untuk bertemu dengan pengurus Kadin.
Seorang sumber di lingkaran petinggi Kadin yang mengetahui masalah tersebut mengatakan anggota BIN telah tiga hingga empat kali bersemuka dengan salah satu panitia munas. Tujuannya adalah meminta panitia mengubah jadwal Munas Kadin yang rencananya digelar di Bali pada 2-3 Juni mendatang.
“Macam-macam intervensinya, ini dibuat kacau. Ada terakhir ingin menunda pelaksanaan, alasannya belum jelas, belum tahu kenapa. Kemudian ada juga keinginan memindahkan (tempat Munas),” kata sumber tersebut.
Sejumlah anggota BIN pun ditengarai mendekati beberapa pengurus Kadin daerah. Sumber mensinyalir upaya ini dilakukan setelah 70 persen suara menyatakan dukungan untuk penantang Arsjad, yakni Anindya Bakrie.
Tempo telah mengkonfirmasi dugaan intervensi badan intelijen kepada Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, dalam pemilihan Ketua Umum Kadin. Namun, Wawan belum memberikan tanggapan.
Sedangkan Wakil Ketua Umum Kadin Benny Soetrisno meyakini pemerintah maupun lembaga sejauh ini bersikap netral terhadap pemilihan calon Ketua Umum Kadin. Kalau toh ada intervensi, upaya itu dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.
“Kalau pun ada (intervensi), itu oknum bukan lembaga,” katanya saat dihubungi. Meski demikian, Benny tidak menampik ada permintaan ihwal perubahan jadwal munas dari tim kampanye Arsjad. Benny menduga pihak Arsjad belum memiliki waktu yang cukup untuk berkampanye.
“Namun kami sudah persiapan 4/5 matang untuk booking hotel dan segala macam. Kalau diundur kita rugi semuanya, rugi waktu dan rugi materi,” ujar Benny.
Sedangkan Wakil Ketua Umum Kadin Suryani Motik memastikan, untuk saat ini, munas akan tetap digelar sesuai jadwal, yakni pada 2-3 Juni mendatang. “Sementara ini seperti rencana semula,” ujar Suryani.