4. Bos BCA Sebut Duit Bulukan Memungkinkan Penularan Covid-19
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pegawai BCA terutama di frontliner setiap hari terus berhadapan dengan nasabah. Hal itu karena transaksi tunai, giro, cek, itu tidak bisa dengan digital.
"Tetap belum ada smartphone yang bisa keluarkan uang tunai sampai sekarang, mungkin Bank Indonesia juga melarang ga boleh. Jadi mau ga mau suka ga suka harus datang ke cabang," kata Jahja dalam konferensi pers virtual, Senin, 24 Mei 2021.
Nasabah yang datang ke bank untuk keperluan tersebut, kata dia, harus dilayani.
"Kalau di kota besar mungkin uangnya masih bagus mulus-mulus, kalau di tempat-tempat kecil deket pasar itu sudah basah-basah sudah uang hampir setengah bulukan, mereka harus terima, itu uang resmi pemerintah. Itu kondisi yang memungkinkan terjadinya penularan (Covid-19)," ujarnya
5. Rencana Sri Mulyani Naikkan Pajak Orang Kaya 35 Persen Menuai Kritik
Pakar Kebijakan Publik yang juga Direktur Eksekutif Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, mengkritik rencana pemerintah menaikkan pajak orang kaya hingga 35 persen. Rencana tersebut sebelumnya disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
"‘UU Cipta kerja yang ingin mengundang investasi bisa tidak ada manfaatnya, bila narasi pemerintah terus memburu pajak masyarakat kelas menengah dan kaya” ujar Achmad dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 Mei 2021.
Jangan sampai, kata Achmad, ada persepsi bahwa orang super kaya di Indonesia terus diburu pajak selangit. Persepsi tersebut, kata dia, justru menciptakan iklim investasi yang tidak kondusif nantinya.