TEMPO.CO, Jakarta – Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Dahlan Iskan, meminta masyarakat hanya mempersoalkan dua hal untuk vaksin nusantara yang masih dalam tahap pengujian. Keduanya meliputi bahaya dan efektivitas vaksin.
“Dua ini saja yang dipersoalkan supaya kita bisa berpikir terstruktur. Jangan dicampur aduk,” kata Dahlan dalam diskusi bersama Narasi Institute, Jumat, 21 Mei 2021.
Menurut Dahlan, selama ini perbincangan soal vaksin Nusantara terlampau meluas. Sejumlah pihak sudah memasalahkan harga vaksin yang ditengarai akan mahal lantaran menggunakan asumsi proses stem cell Covid-19 yang dapat memakan biaya hingga Rp 300 juta.
Perkara lain yang acap disinggung ialah seputar rantai industri dan kualitas vaksinnya. Kemudian, sejumlah pihak juga menyangsikan vaksin nusantara bisa diproduksi secara massal lantaran diambil dari bagian sel tubuh.
Dahlan mengatakan belum saatnya hal-hal yang terkait dengan industri dan harga menjadi polemik. Sebab, vaksin nusantara masih akan melalui proses panjang untuk pengujian sampel dari relawan.
“Jadi mbok jangan dipersoalkan sekarang. Ini kan kaitannya dengan kiat bisnis. Menurut saya yang harus dipersoalkan dua saja. Satu bahaya tidaknya dari uji coba, yang kedua efektif atau tidak,” ujar dia.
Dahlan merupakan salah satu relawan vaksin nusantara bersama belasan orang lainnya. Selama melalui proses uji coba, Dahlan Iskan mengatakan tidak menemui keluhan. Ia pun menyebutt 73 persen relawan juga merasakan hal yang sama.
BACA: Terkini Bisnis: Dahlan Iskan Akui Ekonomi Cina Gila dan Belajar Gagal dari India
FRANCISCA CHRISTY ROSANA