TEMPO.CO, Jakarta – PT Kereta Commuter Indonesia menetapkan sejumlah kebijakan untuk mengantisipasi desak-desakan penumpang KRL di masa pemberlakuan larangan mudik. Langkah ini diambil setelah perusahaan memperoleh kritik dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan mulai Sabtu, 15 Mei 2021, KCI mengoperasikan 14 jadwal perjalanan kereta tambahan. Dengan tambahan tersebut, secara keseluruhan KAI Commuter mengoperasikan 900 perjalanan KRL per hari dengan jam operasional pukul 04.00-20.00 WIB.
“Penambahan perjalanan tersebut akan beroperasi sebagai feeder Manggarai-Duri PP (pergi-pulang) yang menghubungkan tiga stasiun transit dengan volume pengguna cukup besar, yaitu Manggarai, Tanah Abang, dan Duri,” ujar Anne dalam keterangannya, Sabtu, 15 Mei 2021.
KCI juga menyiapkan tambahan perjalanan KRL ke rute-rute lainnya bila terjadi potensi kepadatan penumpang. Selanjutnya, petugas di stasiun maupun di dalam kereta akan memperketat pengawasan terhadap jumlah kuota penumpang.
Petugas segera menutup pintu-pintu KRL bila kondisi di dalam gerbong telah terisi penuh sesuai kuota, meski kereta masih menunggu waktu keberangkatan. KCI meminta penumpang menunggu jadwal kereta selanjutnya seumpama pintu telah tertutup.
“Kami mengajak para pengguna untuk dapat memahami dan bekerja sama demi menjaga jarak aman selama berada di dalam KRL maupun stasiun,” ujarnya.
Sementara itu untuk mengurai penumpukan penumpang di loket pembelian atau isi ulang tiket harian berjaminan (THB), pada 15-17 Mei KCI akan menjalankan program promosi Kartu Multi Trip (KMT). KMT yang semula dipatok seharga Rp 30 ribu sudah termasuk saldo Rp 10 ribu bisa dibeli dengan harga Rp 20 ribu, sudah termasuk saldo Rp 10 ribu.
Program ini berlangsung di enam stasiun dengan volume penumpang tinggi, seperti Stasiun Bogor, Cikarang, Bekasi, Manggarai, Tanah Abang, dan Tangerang. KCI mencatat jumlah pengguna KRL Jabodetabek hingga pukul 19.00 WIB mencapai 239.129 orang. Jumlah tersebut meningkat 26 persen ketimbang hari pertama Idul Fitri yang sebesar 188.434 orang.
“Meski ada kenaikan, jumlahnya masih di bawah rata-rata pengguna KRL pada hari kerja yang mencapai sekitar 400 ribu orang di masa pandemi ini,” tutur Anne.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengkritik pengelolaan penumpang di Stasiun Manggarai oleh PT KCI yang masih kurang profesional. Kritik itu muncul setelah ada pernyataan dari para penumpang bahwa mereka berdesak-desakan di dalam kereta dan tidak ada penjaga.
"Karena itu, saya perintahkan kepada PT KCI untuk lebih profesional untuk mengawal prokes pergerakan aglomerasi. Ini pelajaran mahal, bagaimana begitu banyak orang tapi tidak dikontrol, bagaimana orang masuk kereta lebih dari 70 orang dan tidak diberikan kontrol yang baik," ujar Budi.
Ia mengatakan ada 200 ribu pergerakan masyarakat dalam tiga hingga empat hari terakhir di Stasiun Manggarai. Ia memperkirakan puncak kepadatan akan terjadi pada Sabtu dan Ahad dengan penumpang mencapai 400 ribu orang.
Baca Juga: Libur Lebaran, PT KAI Tambah 6 Perjalanan KRL Antisipasi Lonjakan Penumpang