Menurut Gulat, data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menjelaskan, bahwa produksi CPO Indonesia 2021 akan berada pada kisaran 53,932 juta ton CPO atau tumbuh 4,27 persen dibanding 2020 sebanyak 51,627 juta ton.
Persentase serapan dalam negeri atau domestik 2021 diprediksi 33,04 persen atau 18,504 juta ton CPO dan tujuan ekspor 66,95 persen yakni mencapai 37,01 juta ton.
Struktur pemanfaatan CPO Indonesia untuk kebutuhan domestik antara lain kebutuhan pangan 47,02 persen, kebutuhan industri oleokimia 9,73 persen, dan Campuran Solar (B30) sebesar 43,26 persen.
Gulat mengungkapkan, sebelum diberlakukan B30, harga TBS petani selama 2017, 2018, 2019 pada kisaran Rp700-1200/kg. Tetapi setelah diberlakukan B30 yang didukung dana BPDPKS terhitung mulai Januari 2020, harga TBS petani berada pada level Rp1.800-Rp2.550/kg.
"Kami petani sawit sangat mensyukuri kebijakan Mandatori B30 ini," ujar Gulat.
BACA: UMKM hingga B30, Alasan Menperin Yakin Ekonomi RI 2021 Tumbuh 5,5 Persen