Oleh karena itu, berdasarkan ciri-ciri rupiah tersebut di atas, House Note bukan merupakan bukan merupakan uang rupiah yang sah. "Karena tidak memuat ciri-ciri yang disebutkan tersebut," tulis Peruri.
Adapun penerbitan House Note atau uang specimen oleh Peruri adalah sebagai alat pemasaran (marketing tools) untuk mempromosikan contoh produk/uang yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah itu.
Hingga kini, Peruri telah mencetak 3 series House Note. Pertama, 'The Beauty of Indonesia' pada 2015. Kedua, uang specimen 'Indonesian & Japanese Heritage' pada 2017.
Adapun House Note ketiga, 'The Inspiring Tale' dicetak pada tahun 2020. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono belum memberikan jawaban tentang video yang menunjukkan rupiah dengan pecahan 1.0 tersebut.
BISNIS
Baca: Mantan Deputi Gubernur BI dan Komisaris Gojek Ini Ditunjuk jadi Komut Bank Harda