Budi Karya mengatakan secara umum kebijakan pelarangan atau peniadaaan mudik mendapat penerimaan cukup baik dari masyarakat. Ia pun mengapresiasi Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah yang sudah melakukan usaha penyekatan yang baik.
Pada masa pra larangan mudik, 22 April-5 Mei, ia menyebut terjadi kenaikan jumlah penduduk yang keluar dari daerah asalnya sekitar 20-30 persen, karena pemerintah memberi syarat lebih ketat untuk hasil tes hanya berlaku 1 hari.
Namun tak berapa lama kemudian, Budi Karya meluruskan ucapannya. Dalam keterangan tertulis di Kementerian Perhubungan, ia tidak menyebut rencana pemberian vaksin, tapi pengetesan gratis.
“Kami mengusulkan kepada Menko Perekonomian dan Menkes untuk memberikan tes Covid-19 gratis bagi mereka yang melakukan perjalanan melalui darat. Sementara untuk perjalanan transportasi lain akan diberlakukan pengetatan syarat perjalanan seperti pada masa pra peniadaan mudik,” tutur Budi Karya.
Menurut Budi, pengetesan intensif perlu dilakukan di berbagai tempat dengan pergerakan pemudik yang besar. Misalnya, Madiun, Ngawi, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Semarang, Cirebon, Jakarta, serta Bakauheni.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR
Baca: Penjelasan Lengkap Menteri Airlangga soal 4.123 dari 6.742 Pemudik Positif Covid