"Tentu kita ingin menghilangkan persepsi yang salah tentang wisata halal atau wisata syariah. Sepertinya ada kesan bahwa wisata syariah itu wisatanya akan disyariahkan. Kemudian, ada daerah-daerah yang keberatan," ujar Ma’ruf, 6 Mei lalu.
Ma’ruf pun meluruskan bahwa wisata halal adalah penyediaan layanan-layanan syariah di setiap destinasi wisata. Dengan demikian dalam satu destinasi, terdapat layanan restoran halal hingga penyediaan tempat salat.
Ma’ruf melanjutkan, wisata halal memiliki potensi yang besar untuk menarik pelancong. Ia menyayangkan pengembangan potensi wisata halal yang terhambat karena rendahnya literasi masyarakat. Pengembangan wisata halal ini pun disebut-sebut akan memberikan kenyamanan kepada para wisatawan, khususnya wisatawan muslim.
BACA: Sandiaga Uno Batasi Jumlah Pengunjung Objek Wisata di Jakarta Maksimal 30 Persen
FRANCISCA CHRISTY ROSANA