TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal pertama tahun 2021 minus 0,74 persen (year on year/yoy). Artinya, perekonomian Indonesia masih berada dalam fase resesi.
Secara kuartalan, ekonomi tumbuh sebesar minus 0,96 persen (quarter to quarter/qtq). Bila dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2020, realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut di kuartal pertama 2021 terlihat membaik.
Secara keseluruhan tercatat sepanjang 3 kuartal terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami resesi. Per kuartal keempat 2020, ekonomi Indonesia masih mengalami kontraksi 2,19 persen.
Meski begitu, Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan pertumbuhan kuartal I tahun 2021 menunjukkan perbaikan signifikan. "Ini menunjukkan bahwa tanda-tanda perbaikan ekonomi semakin nyata," ucapnya, Rabu, 5 Mei 2021.
Sejumlah lapangan usaha mencatat pertumbuhan positif seperti informasi dan komunikasi, pengadaan air, jasa kesehatan, pertanian dan pengadaan listrik dan gas serta real estate. Pertumbuhan tertinggi dicetak oleh informasi dan komunikasi sebesar 8,72 persen.
Sementara itu, ada 11 lapangan usaha tumbuh negatif. Penurunan terdalam dialami oleh sektor transportasi dan pergudangan sebesar minus 13,12 persen.