Kang Emil mengatakan semua pihak dimintanya meningkatkan kewaspadaan dengan mengawasi area transportasi menjelang Hari Raya Idul Fitri untuk menjaga tren Covid-19 di Jawa Barat agar tidak kembali melonjak. “Ini harus jadi tren jangan terganggu oleh libur panjang karena mudik,” kata dia.
Dia khawatir ledakan kasus Covid-19 seperti di India bisa terjadi di Indonesia jika masyarakat tidak menahan diri untuk mudik. “Kami ingin tren (penurunan Covid-19) ini dijaga. Semoga dengan melakukan koordinasi hari ini khususnya kewaspadaan dan pelarangan mudik, tren yang baik ini bisa kita terus pertahankan,” kata Kang Emil.
Kang Emil mengatakan khusus bagi kabupaten/kota yang memiliki tempat wisata pantai agar mewaspadai wisatawan yang akan datang pasca Lebaran. Tempat wisata diperkirakan akan menjadi dibanjiri warga yang sudah lama menahan diri untuk berlibur selama Ramadan.“Khusus yang wilayahnya punya pantai apalagi Pangandaran agar diketatkan pengendalian wisatawan, karena berpotensi penularan bila berkerumun,” kata dia.
Kamis, 29 April 2021, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, bersama Ketua Satgas Penanganan Covid-19/Kepala BNPB Doni Monardo menggelar rapat koordinasi antar gubernur yang dilakukan secara virtual dari Pendopo Bupati Cirebon. Rapat koordinasi tersebut di hadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta diikuti seluruh bupati/walikota , serta camat di Jawa Barat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Jawa Barat adalah provinsi yang menjadi daerah sasaran pemudik kedua terbesar setelah Jawa Tengah. “Suksesnya pengendalian mudik di Jabar menyumbang mungkin hampir 50 persen terhadap pengendalian transportasi nasional,” kata dia, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 29 April 2021.
Budi mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta agar jumlah pemudik terus ditekan. Pemudik Lebaran tahun ini diperkirakan turun menjadi 7 persen, tapi jumlahnya tetap relatif tinggi yakni berkisar 18,9 juta orang. “Saya harap semua unsur di pusat dan daerah berkoordinasi terkait pengendalian pelarangan mudik ini agar angka dapat terus ditekan,” kata dia.
Budi mencatat, sekitar 22 persen pemudik dari DKI menuju ke Jawa Barat, dan 34 persen lagi menuju ke Jawa Tengah. “Maka harus dilakukan upaya, saya titip pengendalian dilakukan dengan tegas namun tetap humble dan tidak ada dispensasi bagi kelompok manapun,” kata dia.