Target operasional bandara pada awal tahun 2023 juga disampaikan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Bupati mengatakan bandara yang dibangun di lereng Gunung Wilis, tepatnya di Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri ini akan siap beroperasi dua tahun mendatang.
Dia juga memastikan kebutuhan pembebasan lahan dalam proyek ini sudah hampir selesai. Bahkan saat ini hanya kurang 0,4 persen saja dari keseluruhan lahan kebutuhan bandara.
“Saat ini hanya kurang 0,4 persen (kekurangan lahannya) dari keseluruhan bandara. Gudang Garam sudah mengkomunikasikan dengan baik kepada pihak-pihak terkait pembebasan ini,” kata Dhito.
Hanindhito juga memastikan jika proyek bandara ini bukan menjadi penyebab banjir yang kerap terjadi di kawasan itu. Menurut pantauan bupati, banjir terjadi akibat perilaku warga sendiri yang mengganti tanaman keras dengan bawang merah di lereng Gunung Wilis.
“Banjir itu bukan karena bandara. Banjir karena sumber mata air banyak berkurang, banyak yang diganti brambang di atas,” katanya.
Untuk mengatasinya, Bupati telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk membangun dua embung besar di kawasan bandara. Embung ini berfungsi menampung air di musim hujan, serta sumber irigasi saat musim kemarau. Apalagi di kawasan itu melintas dua aliran sungai yakni Sungai Kolokoso dan Hadisingat.
BACA: Pengerjaan Proyek Bandara Kediri PT Gudang Garam Capai 51 Persen
Hari Tri Wasono