“Ada skema piramida yang tengah dibangun. Turki niscaya akan melaksanakan peraturan yang sejalan dengan ekonominya, tetapi juga dengan mengikuti perkembangan global,” kata Ertem.
Thodex adalah salah satu contoh dari booming cryptocurrency yang telah menarik banyak orang Turki yang berusaha melindungi tabungan mereka dari inflasi yang merajalela dan mata uang yang tidak stabil. Seperti diketahui, inflasi Turki menyentuh mencapai 16,2 persen pada Maret 2021, lebih dari tiga kali lipat dari target bank sentral sebesar 5 persen.
Sementara itu, lira Turki telah melemah 10 persen terhadap dolar tahun ini, sekaligus pelemahan selama sembilan tahun berturut-turut. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya, pada Rabu, 21 April 2021, menyatakan, pemerintah menghabiskan US$ 165 miliar cadangan devisa besar-besaran selama dua tahun terakhir.
Pernyataan itu membawa kekhawatiran ke pasar tentang berkurangnya cadangan devisa negara hingga minus berpengaruh terhadap lira dan simpanan dolar AS. Akibatnya, tak sedikit investor mencari sarana investasi alternatif.
Jumat lalu, volume perdagangan di pasar kripto Turki naik tiga kali lipat menjadi lebih dari US$ 1,2 miliar dari minggu sebelumnya. Hal tersebut ditunjukkan oleh data yang diterbitkan oleh coingecko.com, yang melacak data harga, volume dan nilai pasar di pasar crypto.
BISNIS
Baca: Tegaskan Tak Tertarik dengan Bitcoin, Lo Kheng Hong: Saham Is The Best Choice