Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pusat Pencampuran Bahan Bakar Nabati Ditambah

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan tambah blending plan (pusat pencampuran) bahan bakar nabati dengan kapasitas 900 ribu kiloliter per tahun. Saat ini kapasitas yang terpasang baru mencapai 2,5 juta kilo liter dari kebutuhan 3,4 juta kiloliter per tahun. "Dari 2,5 juta kilo liter itu sebagian besar dari Depo Plumpang milik Pertamina," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Selasa (11/11). 

Namun, sekarang pemerintah belum menyiapkan detail kapan pelaksanaan dan tempat penambahan pusat pencampuran BBN tersebut. Purnomo mengatakan, penggunaan nabati perlu ditingkatkan karena Indonesia menguasai hampir 90 persen pasar minyak sawit mentah (CPO) di dunia.

Untuk menjamin pasokan bahan bakar nabati tetap terjaga, pemerintah juga sedang menyiapkan kewajiban untuk memasok dalam negeri (domestic market obligation/DMO). Peraturan itu diperkirakan akan selesai pada tahun ini. "Dengan DMO, maka kita akan punya buffer stock (stok cadangan) untuk menstabilkan harga CPO," katanya.

Mengenai harga tersebut, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Departemen ESDM Evita Legowo mengungkapkan saat ini telah disiapkan 3 skenario penetapan harga BBN. Harga itu bisa mengikuti indeks harga BBM, BBN, atau campuran keduanya. "Kalau mengikuti BBM artinya setara MOPS (standar harga minyak di pasar Singapore). Sementara kalau ikut BBN berarti bergerak ikut harga CPO (minyak sawit mentah) nternasional," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

SORTA TOBING 
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bos Pertamina Jelaskan Sebab Produksi BBN di Milan Dibatalkan

29 Januari 2020

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman saat meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai menemui Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin, 9 Desember 2019. ANTARA
Bos Pertamina Jelaskan Sebab Produksi BBN di Milan Dibatalkan

Pembatalan itu, menurut Dirut Pertamina, karena adanya kebijakan penolakan crude palm oil (CPO) yang diterapkan oleh Eropa.


Setelah B30, Pemerintah Kembangkan Biodiesel B50

6 September 2019

Menteri ESDM Ignatius Jonan saat peluncuran B30 di Kementerian  Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019. Pemerintah melakukan uji coba penggunaan Bahan Bakar campuran Biodiesel 30% (B30) pada bahan bakar solar kendaraan bermesin diesel. TEMPO/Tony Hartawan
Setelah B30, Pemerintah Kembangkan Biodiesel B50

Pemerintah sudah menyiapkan berbagai rencana untuk memanfaatkan minyak sawit sebagai bahan bakar biodiesel


Rini Soemarno: Tiga Tahun Lagi Minyak Nabati Gantikan Solar

18 Februari 2019

(ki-ka) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Pimpinan Redaksi Koran Tempo Budi Setyarso dalam acara penganugerahan Tokoh Hutan Sosial Pilihan Tempo dan penyerahan SK Hutan Sosial di Wana Wisata Pokland Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat, Jumat, 8 Februari 2019.  TEMPO/Subekti.
Rini Soemarno: Tiga Tahun Lagi Minyak Nabati Gantikan Solar

Rini Soemarno mengatakan dalam tiga tahun lagi, minyak nabati bisa menggantikan bahan bakar solar


Perang Dagang AS-Cina, Ini Harapan Pengusaha Kelapa Sawit

11 Juli 2018

Petani menata buah kelapa sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, OKI, Sumatera Selatan, Minggu (4/12). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Perang Dagang AS-Cina, Ini Harapan Pengusaha Kelapa Sawit

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina yang semakin memanas mulai berpengaruh terhadap pasar minyak nabati.


Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

23 Januari 2018

Petani menata buah kelapa sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, OKI, Sumatera Selatan, Minggu (4/12). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

Parlemen Eropa menyetujui penghentian penggunaan biofuel berbahan dasar kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan pada 2021.


Produsen Biodiesel Tuntut Eropa Hapus Bea Antidumping

21 Maret 2017

Ilustrasi Biodiesel. brasil.gov.br
Produsen Biodiesel Tuntut Eropa Hapus Bea Antidumping

Bulan ini, Kementerian Perdagangan mengajukan gugatan terhadap
Uni Eropa melalui WTO.


Tiga Industri Ini Bermitra Sulap Rumput Gajah Jadi Biofuel

9 Maret 2017

Gedung Rajawali Nusantara Indonesia di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Tiga Industri Ini Bermitra Sulap Rumput Gajah Jadi Biofuel

Tiga perusahaan itu adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) bersama PT Pertamina (Persero) dan Toyota Motor Corporation.


BPBD Sawit Klaim Campuran BBN pada Solar Capai 18,6 Persen

17 Juni 2016

Bahan bakar nabati
BPBD Sawit Klaim Campuran BBN pada Solar Capai 18,6 Persen

Pencampuran bahan bakar nabati (BBN) pada solar diwajibkan mencapai 20 persen atau B20.


Pertamina Serap 519 Ribu Kiloliter Biodiesel Per 2 Bulan

29 Maret 2016

Ilustrasi Biodiesel. brasil.gov.br
Pertamina Serap 519 Ribu Kiloliter Biodiesel Per 2 Bulan

Penyerapan minyak sawit untuk biodiesel di dalam negeri akan
menaikkan harganya di pasar dunia.


Rizal Ramli Lobi ASEAN Agar Pakai Biodiesel dari Sawit

4 Februari 2016

TES BIODIESEL - Bupati Kebumen Buyar Winarso sedang mengisi kendaraannya dengan minyak biodiesel nyamplung yang dibawa oleh Bupati Purworejo, Senin (5/3). Nyamplung dikenal sebagai minyak biodiesel yang ramah lingkungan sebagai energi alternatif. TEMPO/Aris Andrianto
Rizal Ramli Lobi ASEAN Agar Pakai Biodiesel dari Sawit

Indonesia dan Malaysia lobi negara-negara
ASEAN agar beralih ke Biodiesel dengan
campuran minyak nabati dari CPO. Cina dan
India juga diajak.