Untuk rencana liburan, misalnya, ada 85 persen dari mereka yang menundanya. Selain itu, untuk yang menunda rencana investasi ada sebanyak 26 persen, lalu mereka yang menunda membeli properti sebanyak 21 persen, yang menunda membeli kendaraan 16 persen, dan menunda melanjutkan pendidikan 15 persen.
Baca selengkapnya mengenai Jenius di sini.
4. Wijaya Karya Akui Bengkaknya Biaya Proyek Kereta Cepat berdampak ke Perusahaan
Direktur Utama PT Wijaya Karya(Persero) atau Wika Tbk Agung Budi Waskito mengatakan biaya pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung membengkak. Pembengkakan biaya atau cost of run itu, kata dia, sedang dihitung oleh PT Kereta Cepat Indonesia Cina.
"Tapi yang saya dengar memang kurang lebih hampir 20an persen mungkin ya, tapi sedang dihitung," kata Agung dalam konferensi pers virtual, Rabu, 14 April 2021.
Menurutnya, kondisi itu berdampak pada Wika. Kendati begitu dia sedang melakukan beberapa upaya agar dampaknya minim ke perusahaan.
Baca selengkapnya mengenai Wijaya Karya di sini.
5. Perusahaan Hasil Merger Gojek dan Tokopedia Disebut-sebut Bernama GoTo
Belakangan beredar kabar Gojek dan Tokopedia sedang dalam tahap akhir untuk merger. Kedua perusahaan itu disebut-sebut akan membentuk entitas gabungan bernama GoTo.
Dikutip dari KrASIA, Kamis, 14 April 2021, seorang informan yang tak disebutkan namanya menyebutkan pembahasan soal merger kedua perusahaan terus dilakukan. Kesepakatan itu diharapkan bisa rampung pada April 2021.
Gabungan kedua perusahaan nantinya diperkirakan bakal melahirkan sebuah perusahaan senilai US$ 18 miliar atau sekitar Rp 262,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.606 per dolar AS).
Baca selengkapnya mengenai Gojek di sini.