Kendati demikian Arya tidak menjawab gamblang apakah nantinya pemerintah akan masuk membiayai proyek tersebut atau tidak. "Yang pasti Amarta Karya diminta hanya jadi kontraktor. Saya hanya bicara Amarta Karya, jadi saya tidak tahu yang lain."
Baca selengkapnya mengenai Bukit Algoritma di sini.
2. Bitcoin Melejit, Pemerintah Kian Serius Godok Pembentukan Bursa Kripto
Melejitnya pamor Bitcoin belakangan ini tak urung membuat pemerintah kian serius mengembangkan aturan pasar komoditas, terutama yang terkait dengan perdagangan aset kripto. Apalagi saat ini pasar komoditas semakin kompleks dan pertumbuhan aset kripto begitu cepat sehingga butuh kehadiran piranti regulasi dan lembaga yang menaunginya.
Yang teranyar adalah pemerintah tengah menggodok pembentukan bursa khusus kripto. Pembahasan menyeluruh soal bursa khusus ini dilakukan karena jenis komoditas yang ada terus berkembang dan banyak yang bersinggungan dengan sektor lain.
Oleh karena itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyebutkan, pihaknya masih berkoordinasi secara intens dengan sejumlah kementerian dan lembaga lainnya.
Baca selengkapnya mengenai Bitcoin di sini.
3. Survei Jenius: Mayoritas Nasabah Ubah Alokasi Dana ke Tabungan dan Investasi
Jenius, layanan perbankan digital dari PT Bank BTPN Tbk., baru saja melakukan survei terhadap 567 responden yang merupakan masyarakat melek digital (digital savvy) berusia 26-40 tahun.
Dari survei Jenius survei bertajuk "Adaptasi Masyarakat Digital Savvy Selama Pandemi" tersebut, diketahui sebanyak 82 persen responden mengaku menunda atau membatalkan banyak rencana mereka. "Penundaan dilakukan di berbagai rencana," kata Digital Banking Business Product Head Bank BTPN Waasi B. Sumintardja dalam keterangan di Jakarta, Kamis, 15 April 2021.