TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir ingin meningkatkan porsi kepemimpinan perempuan di perusahaan pelat merah. Ia menargetkan, pada 2022, sebanyak 20 persen perempuan menjabat sebagai direksi maupun komisaris BUMN.
“Kepemimpinan perempuan saat ini masih 11 persen dan saya minta tahun ini (2021) jadi 15 persen. Kemudian pada 2023 meningkat menjadi 20 persen,” ujar Erick dalam acara konferensi pers Forum Human Capital Indonesia atau FHCI yang digelar secara virtual, Rabu, 7 April 2021.
Erick mengatakan perempuan memiliki peran yang kuat. Tidak hanya mendukung sektor ekonomi, perempuan mempunyai tugas sebagai ibu rumah tangga yang mendidik sumber daya manusia--yakni anak-anaknya.
Untuk mendukung kinerja perempuan di lingkup Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah, dia mengatakan perlindungan harus menjadi prioritas utama. Erick menekankan perlu adanya upaya pencegahan berbagai isu perempuan, seperti pelecehan seksual atau sexual harrasment.
“Suasana kerja di Kementerian BUMN maupun BUMN harus baik dan sehat untuk kepemimpinan wanita,” ujar dia.
Selain meningkatkan peran perempuan, Erick akan memperluas porsi kepemimpinan anak muda di bawah usia 42 tahun di level direksi BUMN. Saat ini, jumlah direksi yang diisi oleh kaum muda baru mencapai 4 persen dan bakal ditingkatkan menjadi 5 persen hingga akhir 2021.