Yang pasti, kata Luhut, telah terjadi enam kali diskusi melalui video call dengan pihak Tesla dan juga Non Disclaimer Agreement (NDA) yang sudah ditandatangani. Namun ia mengaku belum mengetahui seberapa besar investasi yang akan ditanamkan.
Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Agus Tjahajana Wirakusumah sebelumnya mengungkapkan bahwa perusahaan mobil listrik Tesla menunjukkan minat untuk bergabung dalam proyek industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Adapun IBC yang diresmikan pada Jumat kemarin terdiri atas 4 BUMN, yaitu MIND ID, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk., PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dengan komposisi saham setara atau masing-masing 25 persen. Total investasi dari IBC senilai US$ 17 miliar atau setara Rp 245,58 triliun dengan asumsi berdasarkan kurs Jisdor Rp 14.446 per dolar AS.
Erick Thohir menyebutkan investasi akan dilakukan secara bertahap. Adapun, tahap pertama dalam 1-2 tahun pertama setelah terbentuk, holding baterai IBC akan menginvestasikan di sektor hulu seperti tambang, lalu investasi di smelter, setelah itu melanjutkan investasi di industri turunan lainnya.
BISNIS
Baca: Erick Thohir Luncurkan Holding Indonesia Battery Corporation