Di sisi lain, alasan Jerry memilih Bank Artos ialah lantaran perusahaan tersebut belum memiliki basis teknologi. Kondisi ini memudahkan pemilik saham melakukan perubahan dari sisi sistem teknologi dan menyesuaikannya dengan konsep bank digital yang akan dibangun.
Dari kinerja perusahaan, Jerry juga melihat bahwa Bank Artos tidak memiliki risiko kredit macet atau NPL seperti bank-bank konvensional lainnya. “Kami enggak ada masalah NPL karena balancingnya kecil,” ujar Jerry.
Jerry optimstis ke depan Bank Jago akan menjadi bank digital dengan pangsa pasar yang besar. Namun untuk mendorong pertumbuhan kinerja bank, ia menyatakan perusahaan harus melakukan beragam inovasi dan merancang model bisnis yang unik.
Tak hanya itu, ia menilai perlu adanya konsep-konsep Bank Jago yang relevan dan mengikuti perkembangan zaman. “Kita harus continue to adopt karena ekosistem kita juga akan berevolusi,” tuturnya.
BACA: Pendiri Bank Jago Bicara Evolusi Perbankan dalam 20 Tahun Terakhir
FRANCISCA CHRISTY ROSANA