Kemudian optimisme juga terus dipertahankan karena IMF menilai fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat dan kebijakan makro ekonomi yang prudent mampu memberikan kontribusi terhadap ketahanan ekonomi nasional.
Ia melanjutkan IMF turut mengapresiasi upaya reformasi struktural yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui UU Cipta Kerja untuk bisa menutup pembiayaan. “Terutama kebutuhan pembangunan infrastruktur yang diharapkan tidak meningkatkan leverage tapi meningkatkan ekuitas,” ujarnya.
Tak hanya itu, Sri Mulyani menuturkan mobilitas masyarakat juga mulai mengalami pemulihan seiring dengan jumlah kasus COVID-19 yang terus menurun pada level 5.000.
Terlebih lagi, ia percaya bahwa jika vaksinasi terus berjalan dengan sukses maka Indonesia akan mampu mengalami tren yang meningkat dan terakselerasi pada Maret dan triwulan II.
“Ini adalah tanda positif dan menunjukkan nyata. Seluruh kegiatan ekonomi dan masyarakat sangat tergantung pada kemampuan menjaga peningkatan jumlah COVID-19 di Indonesia,” kata Sri Mulyani.
BACA: Sri Mulyani: Tren Pemulihan Ekonomi Indonesia Berlanjut di Februari