Dalam perkiraan yang dirilis minggu lalu, The Fed memproyeksikan bahwa ekonomi AS akan tumbuh 6,5 persen pada tahun 2021. Angka itu akan menjadi laju tercepat sejak 1983 dan akan menutup kontraksi 2,4 persen pada tahun 2020 sebagai akibat pandemi.
Adapun inflasi yang dihitung oleh indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, diperkirakan akan berada di kisaran sebesar 2,4 persen pada tahun ini. Sementara laju inflasi per Januari lalu telah mencapai 1,5 persen.
Merespons angka laju inflasi itu, sebagian besar pembuat kebijakan memperkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga hingga 2023. Sedangkan para investor sebaliknya, mengharapkan bank sentral menaikkan suku bunga beberapa kali pada akhir tahun 2023.
The Fed sebelumnya mengatakan akan mempertahankan suku bunga jangka pendek mendekati nol sampai pasar tenaga kerja mencapai lapangan kerja maksimum. Selain itu, indikator inflasi tetap menjadi pertimbangan bank sentral dalam menentukan suku bunga acuan.
BISNIS
Baca: Gubernur The Fed Jerome Powell: Bitcoin Lebih Merupakan Aset untuk Spekulasi