“Kami mendorong realisasi dari komitmen investasi Honda. Perusahaan tersebut juga berencana membuka tujuan ekspor baru, antara lain ke Afrika Selatan di tahun 2022, serta ke Meksiko, Amerika Utara, dan Amerika Selatan pada 2023,” kata Menteri.
Selain kendaraan bermotor, Honda juga telah memproduksi komponen kendaraan (autoparts) yang menjadi bagian global supply chain yang diekspor antara lain ke Malaysia, Vietnam, Thailand, Pakistan, Saudi Arabia dan Jepang sendiri.
Menperin juga menyebut Suzuki berencana menginvestasikan Rp1,2 triliun untuk basis pengembangan produk Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7.
“Model-model tersebut untuk tujuan ekspor bagi pasar Asia dan Amerika Latin,” jelas Menperin Agus.
Selain itu Menperin menyebut telah mendorong Toyota untuk membuka pasar ekspor baru termasuk ke Australia. Hingga 2020, Toyota telah mengekspor kendaraan ke 80 negara di wilayah Asia Tenggara, Asia Timur termasuk Jepang, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, dan Oseania.
Kepada Menperin, pihak Toyota akan meningkatkan tujuan ekspor hingga ke 100 negara di tahun 2024.
Kemenperin mencatat selama ini Indonesia telah diguyur investasi sebesar Rp97,3 triliun dari empat prinsipal otomotif raksasa asal Jepang, yakni Toyota (Rp63 triliun), Honda (Rp6,2 triliun), Suzuki (Rp21 triliun), dan Mitsubishi (Rp7,1 triliun).
BACA: Kemenkeu: Penerimaan PPnBM Sektor Otomotif Turun Rp 5 Triliun di 2020