“Pada 2020, PTBA mampu memproduksi 24,8 juta ton batu bara hingga Desember 2020 atau 99 persen dari target yang telah disesuaikan menjadi 25,1 juta ton. Kinerja penjualan batu bara yang terealisasi sebesar 26,1 juta ton atau naik 5 persen dari target,” katanya.
Selain menaikkan target produksi 2021, PTBA mengincar pasar baru untuk batu bara berkalori tinggi ke Chili, Amerika Serikat. Penjajakan kerja sama dengan Chili kini masih di tahap tender. Sementara itu, PTBA juga masih meneruskan penjualan ke pasar eksisting selain Cina, seperti Jepang, India, dan Taiwan.
Di sisi lain, pada tahun ini, perseroan akan meningkatkan investasi dalam mengembangkan diversifikasi usaha hilirisasi batu bara. Total investasi yang direncanakan pada 2021 untuk sektor tersebut sebesar Rp 3,8 triliun.
PT Bukit Asam mencatatkan laba Rp 2,4 triliun sepanjang 2020 dengan total pendapatan Rp 17,3 triliun. Laba perusahaan turun sebesar 41,16 persen dari tahun sebelumnya. Pada 2019, PTBA menorehkan laba senilai Rp 4,05 triliun.
BACA: Turun 41 Persen, Laba PT Bukit Asam 2020 Capai Rp 2,4 Triliun
FRANCISCA CHRISTY ROSANA