TEMPO.CO, Jakarta – PT Bukit Asam Tbk atau PTBA meningkatkan target volume produksi batu bara menjadi 29,5 juta ton sepanjang 2021 dari tahun lalu yang berjumlah 24,8 juta ton. Direktur Niaga PT Bukit Asam Adib Ubaidillah mengatakan perusahaan memperoleh peningkatan permintaan komoditas dari Cina sebanyak 1,5 juta ton.
“Ada peningkatan 2021 untuk ekspor ke Cina dibandingkan 2020. Pada Januari lalu, kami telah teken perjanjian batu bara ke Cina diinisiasi oleh asosiasi pengusaha batu bara Indonesia di depan Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan),” ujar Adib dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 12 Maret 2021.
Angka permintaan batu bara itu naik 15 persen dari ekspor 2020 lalu. Selain mematok peningkatan volume, PTBA menargetkan kenaikan penjualan dari 26,1 juta ton di 2020 menjadi 30,7 ton di 2021.
Direktur Utama PTBA Arviyan Afirin optimistis target volume produksi maupun kenaikan penjualan dapat tercapai seiring dengan pemulihan ekonomi lantaran adanya program vaksinasi. Sepanjang tahun lalu, saat pandemi Covid-19 melanda, PTBA diklaim mampu mengejar target produksi 99 persen.
Padahal sejumlah negara tujuan ekspor seperti India menerapkan pembatasan berskala besar atau lockdown. Di saat yang sama, permintaan batu bara dalam negeri pun mengalami penurunan signifikan karena melorotnya kebutuhan listrik akibat kinerja sejumlah sektor industri tidak optimal.