Bila majelis hakim pengadilan niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berpendapat lain, Agus Setiawan memohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Adapun sidang pertama gugatan pailit PT Sepatu Bata Tbk. ini rencananya akan digelar pada Selasa pekan depan, 16 Maret 2021.
Per kuartal ketiga tahun 2020, Sepatu Bata mencatatkan penjualan Rp 345,55 miliar. Adapun aset yang dimiliki perusahaan sebesar Rp 831,72 miliar.
Pada periode yang sama, ekuitas dan liabilitas perusahaan masing-masing tercatat sebesar Rp 518,07 miliar dan Rp 313,65 miliar. Sepatu Bata hingga akhir September 2020 membukukan kerugian bersih Rp 135,68 miliar.
Pada akhir perdagangan di lantai bursa Rabu kemarin, 10 Maret 2021, harga saham BATA berada di level Rp 695 per lembar. Pemegang saham terbesar dari PT Sepatu Bata Tbk. adalah BAFIN (Nederland) B.V dengan 82,01 persen, BP2S Singapore dengan 5,05 persen dan sisanya 12,94 persen dimiliki oleh masyarakat. Adapun Presiden Direktur PT Sepatu Bata Tbk. adalah Inderpreet Singh Bhatia.
Baca: Startup Kopi Asal Cina Penantang Starbucks Terancam Bangkrut, Begini Ceritanya