TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan pentingnya pengembangan riset dan inovasi di sektor kelautan dan perikanan Madura termasuk dalam melakukan pemetaan tambak garam yang ada di pulau tersebut.
"Khusus untuk Madura, perlu dilakukan pemetaan tambak di pulau tersebut untuk menentukan tambak yang aktif dan yang tidak," kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja, dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.
Selain itu, ujar dia, perlu adanya kampung inovasi garam mulai dari hulu sampai hilir di beberapa lokasi di Madura sebagai model percontohan.
Terkait inovasi garam ini, Sjarief menyatakan pihaknya telah melakukan riset melalui Instalasi Pengembangan Sumber Daya Air Laut (IPSAL) Pamekasan, Madura, di bawah Pusat Riset Kelautan BRSDM.
"Salah satu inovasi yang dihasilkan adalah Pompa Air Tambak Garam Aplikasi Kincir Sumbu Vertikal, bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia. Inovasi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kecelakaan yang dialami oleh petambak akibat terbentur bilah kincir konvensional hingga mengakibatkan kematian," kata Sjarief.
Dengan mengaplikasikan kincir sumbu vertikal, lanjutnya, selain aman, juga tahan terhadap badai dan perubahan arah angin. Sebagai uji respons ketahanan, alat ini dipasang di 10 tempat tambak garam rakyat.