IPSAL juga bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, dalam pembinaan dan pendampingan produksi garam rekristal. Kerja sama sejak 2018 ini merupakan rangkaian dukungan program Pemerintah Kabupaten Pamekasan untuk menciptakan 10.000 lapangan kerja.
"Masyarakat Desa Bunder dan Desa Pandemawu Barat, Pamekasan, juga menggunakan inovasi alat dan metode pemurnian garam rekristal sistem rebus memanfaatkan kalori sampah sejak 2020. Inovasi ini merupakan Penerapan Teknologi Adaptif Lokasi (PTAL) hasil riset kelautan yang dilakukan IPSAL," papar Sjarief Widjaja.
Ia mengatakan, pihaknya juga telah membuat konsep technopark, yaitu kawasan bangunan yang diperuntukan bagi penelitian dan pengembangan sains dan teknologi berdasarkan kepentingan bisnis.
Technopark bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah, dalam rangka pengembangan riset untuk menghasilkan penemuan baru dan kerja sama antara pemangku kepentingan serta memperoleh keuntungan dari pemanfaatan teknologi dan transfer teknologi yang kuat antara pemerintah, industri, universitas, dan masyarakat sehingga meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Selain itu, ada pula inovasi alat Pemantau Lingkungan Tambak Garam (Pentagar). “Pentagar diharapkan dapat memudahkan para peneliti untuk menganalisis berbagai fenomena iklim, cuaca dan parameter lingkungan tambak terkait produksi garam secara khusus maupun dinamika atmofser di wilayah pesisir secara umum," ucapnya.