Dia mencontohkan satu pedagang angkringan beromzet hariannya Rp 1 hingga 3 juta di masa pandemi. Kalau ada sepuluh ribu angkringan, kata dia, omzet bisa Rp 3,65 triliun. Bahkan nilainya bisa saja lebih dari itu atau bisa mencapai Rp 10 triliun per tahun.
"Setara dengan BUMN-BUMN raksasa. Kalau ada sepuluh entitas bisnis seperti angkringan di pasar saham tinggal dikali saja potensi keuangannya," kata dia.
Para pedagang itu, menurutnya, bisa naik kelas kalau mereka bisa dilibatkan di pasar saham. Mereka diajak masuk ke ekosistem keuangan modern. Mulai dari cashless society. Mereka bisa memiliki bank data dan sekaligus menjadi pemilik.
Pembelinya, kata dia, juga begitu. Sebab pelanggan bisa memiliki saham mereka semua. Apalagi, menurut dia, sekarang mudah membeli saham recehan. Kalo IPO perdana, menurutnya, sekitar 100 perak per saham dan satu lot bisa Rp 10 ribu. Tapi kalau membelinya ramai-ramai nilainya akan besar.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Yusuf Mansur Targetkan Paytren IPO di Bulan September 2021