Dewan Komisioner DSC Surjanto Yasaputra mengatakan di masa pandemi, peserta kompetisi justru bertambah. Ia mencatat telah terjadi peningkatan jumlah peserta mencapai 25 persen dengan proposal bisnis yang masuk sebanyak 15.589. Angka ini merupakan yang terbesar selama 11 tahun DSC berlangsung.
“Ke depan angka itu diharapkan terus berkembang agar wiraswasta tumbuh dan berkembang. Satu yang khusus, protokol kesehatan dijalankan dengan cara cukup ketat,” katanya.
Tahun ini, DSC memberikan hibah senilai Rp 2 miliar kepada peserta kompetisi yang terpilih. Setidaknya ada tiga grand finalis yang memperoleh penghargaan karena ide bisnis terbaiknya, yakni Arlin Chondro dengan usaha Peek Me Naturals, Lidya Angelina dengan bisnis La Dame in Vanilla, dan Anisa Azizah dengan bisnis Tech Prom Lab.
Program Initiator DSC Edric Chandra mengatakan peserta kompetisi hibah didominasi oleh anak muda dengan rentang usia 20-25 tahun. “Kelompok usia ini tercatat berkontribusi terhadap total keseluruhan peserta sebesar 19 persen,” katanya. Sedangkan 17 persen lainnya merupakan wiraswasta berusia 26-30 tahun, 9 persen berusia 31-35 tahun, 6 persen berusia 36-40 tahun, 4 persen berusia 41-45 tahun, 2 persen lebih dari 46 tahun, dan sisanya 6 persen.
Adapun dari total proposal yang masuk, 60 persen di antaranya sudah menjalankan bisnis. Sementara itu, berdasarkan sebaran bisnisnya, peserta DSC yang masuk dalam kategori inkubasi mayoritas menyetor proposal usaha di bidang makanan dan minuman serta agrobisnis masing-masing sebesar 25 persen.
Edric menjelaskan, Kompetisi DSC dijalankan dalam empat tahap. Tahap pertama diikuti oleh lebih dari 15 ribu peserta. Pada tahap ini, peserta menyerahkan proposalnya. Kemudian tahap kedua, tim panitia menyeleksinya menjadi 1.500 peserta. Pada tahap ini, peserta mengikuti kompetisi Vlog Pitch.