Grup Gojek meyakini investasi di Bank Jago merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depannya.
Namun begitu, menurut Reza, saham Bank Jago tersebut sudah over valued, khususnya dengan price to book valued yang melambung ke 6,77 kali. Dia menyarankan investor jangka panjang untuk hati-hati berinvestasi pada emiten ini.
"Kalau mau rekomendasi, ya harus lihat tipe investornya. Yang jelas rencana pengembangan dari Bank Jago masih belum terlihat dari laporan kinerja kuartal ketiga 2020," ucap Reza.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Jago Kharim Gupta Siregar mengatakan perseroan hadir dengan model bisnis baru yang menawarkan solusi finansial berbasis teknologi. Kebutuhan layanan keuangan yang serba digital disebut meningkat, seiring dengan kondisi pandemi yang membatasi aktivitas masyarakat.
"Kami membangun life financial apps. Kuncinya adalah kami hadir embedded di dalam ekosistem (digital) dan semua layanan terintegrasi," ujar Kharim pada 18 Desember 2020 lalu ketika menjelaskan bagaimana bisnis bank di masa mendatang usai Gojek mengakuisisi 1,95 miliar saham Bank Jago.
BISNIS
Baca: Profil Pemegang Saham Pengendali Bank Jago yang Dibeli Gojek