TEMPO.CO, Jakarta - Calon menteri keuangan pilihan presiden terpilih Joe Biden, Janet Yellen, menyatakan bahwa dirinya siap untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Negeri Amerika Serikat dengan membuka lapangan kerja hingga meningkatkan investasi.
Hal itu disampaikan Yellen di depan Komite Keuangan Senat AS, Selasa, 19 Januari 2021. Ia dengan tegas menjawab berbagai isu yang diarahkan kepada dirinya soal hubungan AS dan Cina, tingkat pengangguran, kebijakan pasar keuangan dan lain sebagainya.
Saat itu, sejumlah senator terutama dari partai yang mengusung Biden, Demokrat, menyampaikan pujian dan dukungan kepada mantan gubernur bank sentral AS tersebut.
Yellen yang pernah memimpin Federal Reserve menegaskan nilai dolar AS dan mata uang lainnya harus ditentukan oleh pasar. "Pasar menyesuaikan untuk mencerminkan variasi dalam kinerja ekonomi dan umumnya memfasilitasi penyesuaian dalam ekonomi global," kata Yellen ketika ditanya tentang kebijakan dolar pemerintahan mendatang.
Banyak pihak juga meyakini Yellen akan menegaskan komitmen Amerika Serikat terhadap nilai tukar mata uang asing yang ditentukan pasar. Ia menyebutkan bahwa Amerika Serikat tidak mencari posisi dolar yang lebih lemah, dilansir dari Wall Street Journal yang mengutip salah satu pejabat tim transisi Biden.
“Amerika Serikat tidak mencari mata uang yang lebih lemah untuk mendapatkan keunggulan kompetitif,” ujar sumber anonim tersebut. “Kita harus menentang upaya-upaya negara lain untuk melakukannya."
Jika Yellen akhirnya menjabat, ia akan menjadi menteri keuangan AS perempuan pertama. Namun, ini bukan kali pertama Yellen mendapat status 'pertama'.