Adapun uji klinis tahap ketiga telah dilakukan terhadap 1.603 subjek penelitian. Subjek penelitian diseleksi dari 1.800 orang yang mendaftar sebagai relawan. Sebanyak 1.603 subjek tersebut telah menerima dua kali suntikan.
Sebelum diuji di Indonesia, vaksin asal Cina itu lebih dulu melalui pengetesan di Wuhan—daerah yang diyakini menjadi asal-muasal virus corona. Pada fase pertama, terdapat 100 orang yang mengikuti uji klinis. Kemudian pada fase kedua terdapat 400 orang yang mengikuti uji klinis.
BPOM menjamin penerbitan EUA tetap mempertimbangkan keamanan, khasiat, serta mutu vaksin. Selain data pengamatan usai penyuntikan selama tiga bulan terakhir, BPOM juga mengkaji hasil uji klinis fase I dan II. Proses inspeksi di fasilitas produksi vaksin juga telah dikantongi. Merujuk pada pedoman World Health Organization, EUA dapat diberikan jika keampuhan vaksin tercapai minimal 50 persen selama periode tersebut.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Airlangga Sebut BPOM Kantongi Data Hasil Vaksinasi Sinovac dari Turki dan Brasil