“Ini bukan pelarangan kegiatan tetapi ini adalah pembatasan. Kriteria yang ditetapkan adalah provinsi dan kabupaten/kota yang memenuhi dari salah satu kriteria,” kata Airlangga saat memberikan keterangan pers hasil rapat terbatas dengan Presiden Jokowi.
Sementara itu, bursa saham di Asia bergerak variatif. Indeks Topix di Jepang dan Hang Seng di Hong Kong masing-masing menguat 0,28 persen dan 0,29 persen sedangkan Kospi di Korea Selatan terkoreksi 0,75 persen.
Bursa saham di Cina juga terpantau mencetak level tertinggi 13 tahun. Investor mengabaikan sentimen pelarangan platform pembayaran digital Cina seperti Alipay di Amerika Serikat.
Analis Indopresmier Sekuritas Mino menilai pembatasan kegiatan ketat di Jawa dan Bali selama periode 11 - 25 Januari 2021 menjadi faktor utama yang menyebabkan IHSG melemah. Hal itu dikhawatirkan kembali memperlambat ekonomi dan menghambat proses pemulihan ekonomi.
Mino juga memprediksi hal tersebut akan menjadi sentimen negatif jangka pendek bagi indeks. “Semoga hanya sekali dan dampaknya minimal,” ujarnya ketika dihubungi.
Meski begitu, ada sentimen positif dari eksternal yang dapat menahan koreksi indeks yakni potensi Partai Demokrat menguasai senat Amerika Serikat sehingga program Presiden AS terpilih, Joe Biden, bisa berjalan lancar. “Ini akan berdampak positif terhadap komoditas dan akan memberi sentimen baik juga ke pasar Indonesia."
BISNIS
Baca: Catat, Saham Sektor-sektor Ini Diperkirakan Bakal Moncer di Tahun 2021