TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG masih dibayangi oleh pandemi Covid-19 yang belum usai melanda Tanah Air. Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pergerakan indeks pada tahun 2021 akan dipengaruhi oleh efektivitas vaksin Covid-19.
"Kalau sukses akan bergerak naik, kalau tidak, maka akan terkoreksi turun ke bawah. Karena tidak ada hal lain yang dinantikan pasar selain itu," ujar Hans kepada Tempo akhir pekan lalu. Kalau vaksinasi sukses, ia mengatakan IHSG bisa saja bergerak melambung ke level 7.000.
Seiring dengan pemulihan ekonomi akibat pandemi, Hans memperkirakan saham-saham sektor perbankan bakal berkinerja baik pada tahun ini. "kita masih percaya sektor banking dengan ekspektasi pemulihan yang terjadi," kata Hans.
Selain itu, Hans mengatakan saham sektor properti akan baik pada tahun ini. Mengingat suku bunga masih rendah. Ia mengatakan bunga rendah adalah sentimen utama sektor properti. Karena itu, sektor ini pun akan menjadi salah satu yang bergerak naik di masa pandemi, seiring penjualan yang juga akan naik.
Sektor lainnya yang bakal kinclong adalah konstruksi. Sektor ini diperkirakan terkerek rencana pemerintah untuk belanja infrastruktur cukup banyak guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kata Hans, sektor yang berkaitan dengan CPO juga akan naik.
"CPO sendiri kami prediksi masih akan naik. Kemungkinan ekonomi India dan Cina membaik sehingga permintaan CPO meningkat. Selain program B20 dan B30 pemerintah Indonesia dan Malaysia," tutur Hans. Di samping sektor itu, ia mengatakan saham farmasi juga masih akan bagus, meski valuasinya mahal. Sementara, saham sektor telekomunikasi juga bagus namun tidak akan begitu booming.