Lebih kecil dari mega-event, Kementerian merencanakan terlaksananya agenda wisata dengan skala menengah yang digelar selama tiga bulan dan enam bulan sekali dalam lingkup nasional. Kemudian di level lokal, pemerintah daerah didorong untuk menghelat agenda wisata olahraga sekali sebulan.
Lantas di tingkat kelompok, agenda wisata bisa dilaksanakan selama sepekan sekali. “Cabangnya maraton, sepeda yang lagi hot-hotnya, triathlon, golf, dan paralayang,” tutur Sandiaga. Pada masa mendatang, cabang olahraga berbasis wisata akan diperluas mencakup sepak bola, bulu tangkis, hingga basket yang diklaim memiliki daya dukung besar dari masyarakat.
Pemerintah bakal melibatkan komunitas-komunitas olahraga untuk mendukung quick wins atau program percepatan pariwisata ini. Percepatan juga akan ditempuh melalui penyusunan calendar of event 2021.
“Teman-teman (komunitas olahraga) sudah berkomitmen menggelar tiga event golf, lima event triathlon, dan satu event marathon. Saya memberikan challenge, memberikan tantangan kepada komunitas (jumlahnya) harus ditingkatkan,” ucapnya.
Meski demikian, Sandiaga meminta perhelatan agenda olahraga wisata tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti jaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, kapasitas penonton dalam satu lokasi akan dibatasi 50-70 persen sesuai kesepakatan dengan pemerintah daerah.
Baca: Sandiaga Gandeng BPK untuk Pastikan Program Bantuan Sesuai Standar
FRANCISCA CHRISTY ROSANA