Ia menyebut ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan vaksinasi gagal. Pertama adalah banyaknya orang yang ogah vaksinasi tanpa alasan medis. Selain itu juga jumlah vaksin yang diimpor tidak mencukupi 70 persen jumlah penduduk untuk dua kali penyuntikan.
Karena itu, Dahlan mengatakan Indonesia harus memiliki keterampilan dan daya tekan negosiasi tingkat global. Kebutuhan vaksin di Tanah Air, ujar dia, sedikitnya 350 juta dosis, sementara yang sudah datang baru 1,2 juta dosis.
"Padahal seluruh dunia kini berebut vaksin," kata Dahlan. "Maka pengadaan vaksin untuk negara sebesar kita tidaklah mudah."
Pengadaan vaksin semakin berat, tutur dia, dengan adanya tekanan waktu. Musababnya, proses vaksinasi mesti kelar sebelum setahun dari awal dimulainya vaksinasi agar yang belum vaksinasi tidak sempat menularkan virus ke mereka yang masa kekebalan vaksinasinya sudah lewat.
"Begitu berat tugas Budi Sadikin. Termasuk menjaga campur tangan para garong, copet, maling, rampok, dan bajak laut," tulis Dahlan Iskan.
Baca: Komentari Budi Gunadi Sadikin, Dahlan Iskan: Untung Tak Ada Tes Jadi Menteri