"Kenyataannya (imbal hasil JS Plan) tidak pernah bisa di-cover oleh investasi. Imbal hasil yang dijanjikan itu efektifnya 13 persen, turun jadi 7 persen, kondisi pasar jauh lebih rendah dari itu (sehingga menyebabkan kerugian)," ujar Hexana.
Dalam konferensi pers Jumat kemarin pun, Hexana telah menjelaskan bahwa pemerintah bersama manajemen baru Jiwasraya telah mengupayakan sejumlah langkah strategis dalam dua tahun terakhir. Hexana adalah bagian dari manajemen baru tersebut, yang ditunjuk memimpin Jiwasraya pada 5 November 2018.
Sehingga, dia berharap pelaksanaan program restrukturisasi ini dipahami oleh para nasabah. "Sebagai bentuk perjuangan, komitmen dan tanggungjawab kami," kata Hexana.
Tempo mencoba menghubungi Hexana terkait Forum Korban BUMN Jiwasraya yang menilai komunikasi perusahaan dengan nasabah tidak persuasif, bahkan intimidatif. Namun, hingga berita diturunkan, pesan yang dilayangkan Tempo belom direspons.
FAJAR PEBRIANTO I BISNIS
Baca juga: Forum Korban BUMN Jiwasraya Tolak Semua Opsi Restrukturisasi