Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menargetkan 1.000 pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali tersertifikasi protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) pada tahun ini.
“Sampai saat ini, sebanyak 666 pelaku usaha di Bali sudah selesai disertifikasi secara gratis. Terdiri dari 313 hotel dan 352 restoran, dari 1.000 target pendaftar,” ujar Wishnutama dalam keterangan tertulis, Sabtu, 28 November 2020.
Dia mengatakan prioritas kesehatan menjadi hal yang paling utama saat ini. Karena itu, pelaksanaan sertifikasi CHSE ini menjadi sangat penting untuk sektor pariwisata khususnya bagi pelaku usaha hotel dan restoran untuk memulihkan kepercayaan wisatawan.
Menurut dia, sertifikasi CHSE bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kesehatan. Hal tersebut penting untuk memulihkan kepercayaan wisatawan dan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan saat berkunjung ke destinasi yang sudah melakukan sertifikasi protokol kesehatan.
Para pemilik atau pengelola usaha pariwisata dan destinasi pariwisata dari seluruh Indonesia dapat mendaftar melalui website resmi chse.kemenparekraf.go.id.
Salah satu upaya mendorong industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk melakukan dan memanfaatkan sertifikasi secara gratis, Kemenparekraf bersama dengan Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) menggelar sosialisasi panduan pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan dalam penyelenggaraan kegiatan.