Di tengah tantangan internal maupun eksternal yang masih menjadi persoalan seperti ketidakpastian berusaha akibat ego sektoral dan tantangan operasional dalam budidaya, industri sawit terus meningkat dengan melahirkan berbagai terobosan dan inovasi baik di bidang tradisional seperti refine and unmodified oil, energi, sampai dengan oleochemical.
Pada bidang usaha tradisional kelapa sawit yakni refining and unmodified oil, kebijakan Bea Keluar (BK) dan Tarif Bea Keluar dengan PMK No.11/2011 mendorong hilirisasi. Hal itu terlihat dari Kapasitas Refinari dari 46 juta ton pada 2011 menjadi 65 juta ton pada 2019.
Pada bidang Energi, lanjutnya, salah satu terobosan yang menjadi perhatian adalah Katalis Merah Putih, yakni perubah sawit menjadi biohidrokarbon dapat menjadi asupan Kilang Biohidrokarbon untuk menghasilkan Diesel Bio H dan juga Bensin Bio H.
Selain itu juga dikembangkannya produk minyak sawit spesifikasi baru yang disebut IVO atau Industrial Vegetable Oil, sementara, biodiesel yang mulai dikembangkan pada tahun 2006 dengan bauran B-5 juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Saat ini, kapasitas biodiesel Indonesia telah sebanyak 11,5 kilo liter/tahun, dan masih akan terus bertambah sampai 2021 sebesar 600 KL per tahun akibat masih terus tumbuhnya investasi pada industri FAME.