Arif melanjutkan, meski belum diketahui secara pasti sebabnya, kejadian kapal tenggelam itu bisa ditangani dengan baik. Antar-instansi dan stakeholder di Surabaya, tutur dia, telah bekerja sama dengan bersinergi.
Adapun Kepala Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya Sudiono menyatakan pihaknya menggandeng Penjaga Laut dan Pantai atau PLP Tanjung Perak, Basarnas, dan Polair untuk mengetatkan pengamanan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Petugas juga melokalisasi container yang hanyut.
“Seluruh awak kapal sebanyak 18 orang dalam kondisi selamat dan kami terus melakukan upaya sehingga alur pelayaran tidak terganggu. Sejauh ini, kapal masih bisa keluar dan masuk Pelabuhan Tanjung Perak,” ujar Sudiono.
Sudiono menambahkan, pihaknya telah memasang oil boom di sekitar kapal tenggelam. Langkah ini bisa mengantisipasi pencemaran atau tumpahan minyak.
Selain itu, Sudiono bekerja sama dengan Disnav Surabaya untuk memasang rambu tanda bahaya di sekitar lokasi kerangka kapal. Otoritas pun membuat Notice to Marine untuk menginformasikan kepada seluruh pengemudi kapal di Sekitar Jawa Timur bahwa terdapat kapal tenggelam di koordinat tersebut.
Baca: Selama Pandemi, Transaksi E-commerce Naik 18,1 persen
FRANCISCA CHRISTY ROSANA