TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan kegiatan logistik saat pandemi masih dapat bertahan bahkan mengalami pertumbuhan positif adalah layanan logistik e-commerce dan layanan pengiriman barang (courier service).
“Ini dipengaruhi banyaknya masyarakat beraktivitas di rumah, tetapi tetap melakukan transaksi pembelian lewat online,” ujarnya, Senin 16 Oktober 2020.
Yukki merujuk data Kementerian Keuangan yang mencatat bahwa segmen logistik relatif stabil selama pandemi COVID-19. Bahkan, transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi dengan total nilai transaksi naik 9,9 persen menjadi Rp 20,7 triliun.
Hal tersebut diakui Kepala Cabang Utama JNE Solo Bambang Widiatmoko yang mengatakan bahwa saat awal pandemi pada Maret dan April, volume pengiriman barang meningkat sampai 30 persen.
Bambang menjelaskan sebelum pandemi rata-rata volume pengiriman dari Solo ke berbagai wilayah seperti Jabodetabek dan Jawa Timur mencapai 20 ton per bulan. Sebagian barang itu dikirim via darat dan udara.