Sementara itu, Isa menuturkan penambahan alokasi untuk Bio Farma rencananya adalah untuk tahun depan namun karena adanya kebutuhan seperti pengembangan vaksin maka dipercepat.
“Rencananya tahun 2021 tapi karena ada kebutuhan untuk dipercepat ini rencananya akan di-update,” tegasnya.
Isa menjelaskan suntikan dana untuk Bio Farma dilakukan dalam rangka pengadaan obat-obatan, vaksin COVID-19, dan pengembangan sarana prasarana kesehatan.
PMN itu diberikan sepenuhnya kepada Bio Farma sehingga pemerintah menyerahkan kewenangan kepada Bio Farma untuk menentukan cara membagi dana tersebut kepada PT Kimia Farma Tbk dan PT Indonesia Farma Tbk.
“Kita tambahkan ke APBN 2020 karena memang relevan dengan penanganan COVID-19. Tinggal dua bulan tapi rasanya bisa cukup dikelola,” katanya.
Baca: Sri Mulyani: Pinjaman untuk Garuda hingga Krakatau Steel Cair Pekan Depan