"Indonesia memiliki sekitar 23,9 juta hektare kawasan konservasi, di dalamnya terdapat potensi ekosistem dan sumber daya alam yang sangat besar," katanya.
Ia menyebut, saat ini telah terjadi perubahan paradigma dalam pembangunan pariwisata Indonesia. Hal itu dapat terlihat antara lain dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 target utamanya pada jumlah kedatangan wisatawan, namun pada RPJMN 2020-2024 lebih mengarah pada penghasilan masyarakat dari sektor pariwisata.
Target RPJMN lainnya ialah bagaimana meningkatkan devisa pariwisata, peningkatan jumlah dan keterampilan SDM serta meningkatkan nilai tambah sektor pariwisata.
"KKP mencoba mensinergikan antara aspek lingkungan, ekonomi dan sosial budaya dalam mendukung sektor pariwisata, khususnya wisata bahari," ujar dia.
Edhy memaparkan, kegiatan wisata bahari pada prinsipnya memiliki tiga hal utama, yakni wisata pesisir, bentang laut yang menyajikan hamparan pasir putih yang indah dan hamparan pulau-pulau kecil, dan yang terakhir adalah wisata bawah laut.
"Saya yakin Kepulauan Nias merupakan salah satu destinasi di Indonesia yang memiliki potensi ini semua," katanya.
ANTARA
Baca juga: Edhy Prabowo Minta Satgas 115 Bentukan Susi Kawal Industrialisasi Perikanan