Meskipun kredit untuk kendaraan bermotor (KKB) sudah mulai naik menjadi Rp 200 miliar pada Mei 2020, pertumbuhannya tetap saja negatif karena pelunasannya masih lebih besar. Sementara itu, pada Juni 2020 penyaluran KKB sudah menyentuh Rp 400 miliar dan mendekati Rp 1 triliun sampai saat ini.
Menurutnya, permintaan kredit rendah salah satunya disebabkan oleh kelompok menengah ke atas yang menahan belanja. Sebaliknya, aktivitas belanja kelas menengah ke bawah masih stagnan.
"Credit card lebih parah lagi, masih utama kalau belanja kendaraan drop 22 persen artinya apa, tidak ada suatu pencairan dana dari orang yang mampu belanja, padahal bisa dorong ekonomi," katanya.
BISNIS