Setelah EUA diberikan, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM Togi Hutajulu menyatakan pihaknya tak akan berhenti mengawasi. "Kami akan mengawal mulai dari sarana produksi," ujarnya. Timnya akan menginspeksi secara berkala fasilitas produksi untuk memastikan keamanan produk. Setiap perusahaan diwajibkan melaporkan kegiatan produksi dan distribusi vaksin.
Sarana distribusi juga akan diaudit berkala oleh BPOM. Togi menuturkan, vaksin membutuhkan penyimpanan di suhu tertentu umumnya 2-8 derajat untuk menjaga kualitas vaksin.
Jika suhu tidak dipertahankan, penyimpanan vaksin akan berisiko membahayakan. BPOM juga akan melakukan mengambil sample untuk diuji di laboratorium BPOM untuk memastikan konsistensi mutu. "Jika terjadi hal yang menimbulkan risiko, akan kami evaluasi dan ditindaklanjuti sesuai risikonya," kata dia.
Baca: Cegah Pemalsuan Vaksin Covid, Bio Farma Siapkan Cara Ini
DEWI NURITA | EGI ADYATAMA | VINDRY FLORENTIN