TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana memproyeksikan penurunan inflasi inti masih berpotensi terus berlanjut pada bulan-bulan ke depan. Penurunan ini menurutnya akan dipengaruhi oleh lambatnya distribusi vaksin yang akan berdampak pada kepercayaan konsumen dan masih akan menekan daya beli masyarakat.
"Kami melihat inflasi inti mungkin terus turun karena lambatnya distribusi vaksin, yang dapat menghambat kepercayaan konsumen dan meningkatkan ketidakpastian," katanya, Senin, 2 November 2020.
Badan Pusat Statistik melaporkan tingkat inflasi inti pada Oktober 2020 hanya mencapai 0,04 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Tingkat inflasi pada periode laporan tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan dengan periode September 2020 sebesar 0,13 persen.
Secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi inti pada Oktober 2020 tercatat sebesar 1,74 persen, jauh lebih rendah dibandingkan dengan Oktober 2019 sebesar 3,20 persen.
Dalam konferensi pers pada Senin, Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan penurunan inflasi inti pada Oktober 2020 menunjukkan bahwa daya beli masyarakat masih belum pulih.