Sepanjang Januari 2020-September 2020, pendapatan Total tercatat senilai US$102,74 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$151,03 miliar.
Sementara itu, rugi bersih sepanjang 9 bulan pertama tahun ini senilai US$8,23 miliar, berbanding terbalik dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu dengan laba US$8,78 miliar.
Patrick mengatakan, lini bisnis hulu berkontribusi memberikan pendapatan operasi bersih sebesar US$1,1 miliar. Hal itu dikontribusikan oleh rendahnya biaya produksi yakni US$5 per barel minyak ekuivalen (BOE).
Dengan ketatnya aturan yang ditetapkan OPEC+ dalam menerapkan kuota dan kurangnya produksi di Libya hingga Oktober 2020, Total mengantisipasi produksi pada 2020 di bawah 2,9 Mboe per hari.
Di sisi lain, pada lini bisnis hilir, kilang milik Total harus menghadapi kerugian di saat petrokimia, marketing dan jasa menghasilkan pendapatan operasi senilai US$400 juta, hasil yang lebih baik dibandingkan kuartal III/2019.
Setelah pengumuman penjualan kilang Lindsey, Inggris pada Juli lalu, Total mulai mengadapatasi kilang-kilangnya untuk menghasilkan biofuel dan bioplastik.
Pada periode yang sama, Total mengakselerasi implementasi dari strategi bauran energi baru dan terbarukan dengan portofolio pada solar panel berkapasitas 3,3 gigawatt (GW) di Spanyol, serta pembangkit listrik tenaga angin terapung yang berada di offshore Korea Selatan dan Prancis.
Baca: Grup Peugeot - Total Dirikan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Prancis