TEMPO.CO, Jakarta - Proses pengadaan dan persiapan penyuntikan massal Vaksin Covid-19 atau vaksinasi di Indonesia terus berlanjut. Salah satu pemasok vaksin untuk masyarakat Indonesia nantinya adalah Sinovac dari Cina, yang baru saja ditolak oleh Presiden Brasil Jair Bolsonora.
Selain Sinovac, ada tiga produsen lain yang memasok vaksin untuk masyarakat Indonesia. Mereka yaitu Astra Zeneca, Sinopharm/G42, dan Cansino. Selain jalur kerja sama internasional, pemerintah juga mengembangkan jaur mandiri di dalam negeri.
"Yaitu Vaksin Merah Putih," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2020.
Sebelumnya, Brasil memang diketahui telah membatalkan pembelian vaksin Sinovac dari Cina ini. Bolsonora mengatakan bahwa dirinya tidak akan menjadikan rakyat Brasil sebagai kelinci percobaan siapapun.
Di momen yang bersamaan, media di Brasil juga sempat mengungkap kematian salah satu relawan peserta uji klinis Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Astra Zeneca dan University of Oxford, Inggris.
Relawan yang merupakan seorang dokter berusia 28 tahun ini meninggal setelah menerima plasebo, bukan vaksin. Tapi, kasus kematian relawan Vaksin Covid-19 itu adalah yang pertama yang terjadi di dunia.
Meski demikian, pelaksana riset uji klinis Vaksin Covid-19 AstraZeneca di Brasil, Institut Riset dan Pengajaran D’Or (IDOR) di Universitas Federal Rio de Janeiro, mengaku sudah ada kajian independen yang langsung dilakukan atas kasus kematian itu. Hasilnya menyimpulkan tak ada yang perlu dicemaskan dari keamanan vaksin itu dan uji coba pada manusia bisa dilanjutkan.